22 Februari 2008

Kajian Pemakai Untuk Tingkatkan Kinerja Layanan

JAKARTA- Keberadaan pemakai perlu mendapat perhatian penting dalam layanan perpustakaan, sehingga diperlukan kajian terhadap keradaan mereka. Kepuasan pemakai menjadi tujuan utama dalam layanan perpustakaan, sehingga kelengkapan koleksi dan sarana layanan yang memadai menjadi unsur yang paling penting.

Gambaran umum jumlah koleksi Perpustakaan Nasional RI berdasarkan hasil stockopname tahun 2004 adalah 306.191 judul, atau 1.897.597 eksemplar, yang terdiri dari monograp, audio visual, manuskrip majalah dan suratkabar.

Untuk mengetahui kepuasan pemakai terhadap layanan Perpustakaan Nasional telah disebarkan angket kuesioner melalui pos dan e-mail terhadap 500 responden, namun rendahnya kesadaran mereka terhadap pentingnya kajian ini, sehingga kuesioner yang dikembalikan hanya 110 kuesioner melalui pos dan 55 kuesioner melalui e-mail. Rendahnya pengembalian kuesioner melalui pos dan e-mail maka tim peneliti memilih 1.300 responden yang dipilih langsung pada anggota perpustakaan yang ditemui saat penelitian, dari 1.300 orang itu yang mengembalikan kuesioner 1.117 orang sehingga jumlah keseluruhan kuesioner yang kembali sejumlah 1.282 kuesioner.

Hasil survei terhadap 1.282 responden yang mengembalikan kuesioner, menunjukan bahwa 47,38% responden menyatakan Layanan Perpustakaan Nasional sudah memadai atau baik. Sementara yang menyatakan ragu ragu 34,63%, walaupun begitu masih ada pengunjung yang menyatakan kepuasanya terhadap layanan perpustakaan yakni 7,58%, sementara yang merasa tidak puas 12,69% dan yang sangat tidak puas 3,08%

Kekurang-puasan pemakai itu menurut Sri Sumekar, Kepala Bidang Layanan Umum disebabkan mahalnya tarif foto copy, sarana penelusuran katalog kartu maupun OPAC yang tidak memadai dibanding jumlah pengunjung saban harinya yang lebih dari 500 orang, dan petugas layanan yang kurang komunikatif. Hal demikian ini amat berpengaruh terhadap hasil survei, untuk itu ia mengusulkan adar diadakan mutasi pegawai di lingkungan Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi.

Hal lain yang juga dikeluhkan pengunjung adalah buku buku yang ada di Perpustakaan Nasional kurang mutakhir, atau buku terbitan lama. Dari 3.055 judul atau 6042 exsemplar hasil pengadaan tahun 2004, yang dikirim untuk layanan berjumlah 2.419 judul atau 4.421 eksemplar. Dari jumlah itu yang memiliki nomor induk dengan angka tahun 2004 hanya 731 judul.

Presentasi hasil kajian pemakai yang dilaksanakan di ruang teater Perpustakaan Nasional RI, Jalan Salemba Raya No. 28A, Jakarta ini dihadiri oleh sejumlah pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Perpustakaan Nasional RI, termasuk beberapa orang pemakai. Bertindak selaku moderator Nindya Nugraha, Kepala Bidang Layanan Koleksi Khusus dan sebagai nara sumber presentasi Suprihati, mantan Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi yang kini menjabat Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Perpustakaan dan berkantor di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta.

Kliping perpustakaan B2P2VRP Salatioga

Sumber : Berita Perpusnas RI tanggal 30 Des 2004

http://www.pnri.go.id/official_v2005.5/activities/news/index.asp?box=detail&id=20041230144356&from_box=list&page=1&search_keyword=kajian%20pemakai

Kajian Kebutuhan Informasi Pemakai

Perpusnas Presentasikan Hasil Kajian Kebutuhan Informasi Pemakai

JAKARTA – Perpustakaan Nasional RI menggelar seminar tentang kebutuhan informasi pemakai dan kajian peningkatan pemberdayaan koleksi naskah, Kamis (11/1) bertempat di Ruang Teater Perpustakaan Nasional RI. Bertindak sebagai penyaji adalah Fathmi yang mempresentasikan kajian tentang kebutuhan informasi pemakai dan Endang Sumarsih, mempresentasikan tentang kajian peningkatan pendayagunaan koleksi majalah. Bertindak sebagai moderator adalah Sri Rejeki, dengan pembahas makalah Mustangimah serta Sri Sumekar bertindak sebagai nara sumber.

Dari kajian kebutuhan informasi pemakai ini menurut Fathmi, dari 222 responden dapat diketahui bahwa informasi yang paling banyak dicari secara berurutan adalah kelas umum (000) mencapai 71,1 %, menyusul kelas ilmu-ilmu sosial, atau kelas 300, 50,5%, dan informasi terbanyak lainya adalah ilmu terapan/teknologi atau kelas 600 38,3%. Walaupun begitu responden masih menganggap bahwa koleksi Perpustakaan Nasional tergolong kedaluwarsa dan untuk mendapatkan informasi dibutuhkan waktu yang cukup panjang, bahkan terkadang informasi yang dicari tidak ada. Hal ini dibenarkan juga oleh nara sumber, Sri Sumekar yang mengatakan bahwa setiap diadakan kajian, hasil yang diberikan responden selalu tentang ketidakmutakhiran koleksi dan ini berlangsung dari tahun ke tahun.

Mustangimah yang bertindak sebagai pembahas mengatakan bahwa kajian tentang kebutuhan informasi pemakai masih bersifat bias, karena kebutuhan pemakai tidak dapat dirumuskan secara generalis, tetapi harus melalui pendekatan psikologis. Untuk itu perlu adanya penajaman dari segi objek penelitian. Ia menggambarkan jika ingin mengetahui bollpoint misanya, harus dilihat warnanya apa, bentuknya seperti apa, tintanya warna apa dan dapat digunakan berapa lama. Bentuk-bentuk pertanyaan dalam penelitian ini perlu dijawab secara tuntas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Endang Sumarsih yang mempresentasikan hasil kajian tentang peningkatan pendayagunaan koleksi majalah, memaparkan bahwa koleksi majalah menurut versi pembaca sudah mampu menjawab semua persoalan pemakai meskipun majalah sudah berumur karena merupakan warisan dari koleksi eks museum. Koleksi majalah sudah menempati posisi yang strategis karena majalah merupakan sumber-sumber peristiwa akurat pada masanya, sehingga pemakainya, walaupaun secara kuantitas sedikit tetapi secara kualitas dapat dipertanggungjawabkan. Pembaca majalah ini kebanyakan peneliti bidang sejarah yang akan membaca berbulan-bulan lamanya. Dan yang sangat mengejutkan bahwa seseorang mengetahui koleksi majalah langka dari mulut ke mulut di antara peneliti. Seminar ini dihadiri oleh ratusan undangan yang terdiri dari pejabat struktural dan pejabat fungsional di lingkungan Perpustakaan Nasional RI.

Kliping perpustakaan B2P2VRP Salatiga

Sumber : Berita Perpusnas RI Tanggal 11 Jan 2007

http://www.pnri.go.id/official_v2005.5/activities/news/index.asp?box=detail&id=2007112162137&from_box=list&page=8&search_keyword=