14 Februari 2008

Perpustakaan Puslitbang Gizi Bogor

5. Perpustakaan Puslitbang Gizi Bogor

Perpustakaan ini terletak di Jalan Sumeru No.63 Bogor. Perpustakaan tersebut memiliki koleksi bahan pustaka tentang pangan dan gizi serta disiplin ilmu lain yang terkait, baik dari dalam maupun luar negeri yang dikelola oleh pustakawan profesional. Ada tiga orang pengelola perpustakaan antara lain : Bapak Drs. Damanhuri, Ibu Nuzulliyati Nurhidayati, SKM, dan Ibu Mumun. Koleksi perpustakaan ada yang dalam bentuk tercetak dan elektronik.

Sistem pelayanan menggunakan sistem pelayanan tertutup, dimana setiap pengunjung tidak bebas memilih dan mengambil buku di rak secara langsung, tetapi ada petugas yang mengambilkannya. Pengunjung mengisi form buku/majalah apa yang dikehendaki, lalu diserahkan kepada petugas perpustakaan. Hal ini berlaku untuk pengunjung dari luar seperti mahasiswa, siswa/i SLTA dan umum. Untuk staff Puslitbang Gizi pengunjung diperbolehkan mengambil koleksi sendiri ke rak. Penelusuran yang ada masih menggunakan katalog manual dan sedang direncanakan untuk program OPAC, tetapi sudah dilengkapi dengan internet.

Ruangan perpustakaan dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang pertama untuk ruang baca dan ruang kedua untuk ruang koleksi. Para pengunjung yang bukan pegawai berada diruang baca dan sambil menunggu diambilkan koleksi oleh petugas dapat membaca koran atau majalah.

Majalah yang dilanggan oleh Perpustakaan Puslitbang Gizi Bogor:

· Majalah luar negeri yaitu Am. Chem Journal Nutrition

· Majalah dalam negeri antara lain : Warta Konsumen, Jurnal Pustakawan, Trubus, Tempo, Industrian Food & Nutrisi Progress, Intisari, National Geographic, Senior, Ayah Bunda, Femina, Reader Digest Indonesia, dan Food Review Indonesia.

· Koran yang dilanggan oleh Perpustakaan Puslitbang Gizi Bogor yaitu : Koran Kompas, Koran Jakarta Pos.

Kesimpulan

Dari beberapa perpustakaan yang dikunjungi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Ruangan Perpustakaan dibuat senyaman mungkin dengan disertai mesin pendingin udara (AC) sehingga pengunjung merasa betah tinggal di perpustakaan.

2. Penataan/lay out perlu diperhatikan agar pengunjung tidak bosan dengan suasana perpustakaan, termasuk cat dinding yang dibuat tidak terlalu formal tetapi dengan variasi/ kombinasi warna.

3. Perpustakaan sudah mengarah ke digilib, hal ini terbukti karena semua perpustakaan yang dikunjungi sudah menyediakan layanan internet bahkan mempunyai webside sendiri, dan program yang ada seperti OPAC dan ISIS digabung dengan jaringan sehingga dapat diakses dari manapun.

4. Perpustakaan diberikan fasilitas sendiri yaitu berupa layanan fotocopy.

5. Tenaga untuk perpustakaan rata-rata tiga orang atau lebih dan ada ahli Teknologi Informasi untuk mengembangkan kerjasama jaingan dan promosi perpustakaan supaya dikenal masyarakat luas.

6. Ada anggaran khusus untuk berlangganan majalah, buku atau jurnal ilmiah baik tercetak maupun elektronik.

Perpustakaan Nasional RI Jakarta

4. Perpustakaan Nasional RI Jakarta

Perpustakaan Nasional RI berlokasi di dua tempat terpisah yaitu di Jl. Salemba Raya No.28A Jakarta Pusat, dengan kegiatan : layanan Perpustakaan dan Informasi, Kerjasama Perpustakaan dan Otomasi, Deposit dan Bibliografi, Preservasi, dan Kesekretariatan.

Sedangkan yang berlokasi di Jl. Merdeka Selatan No.11 Jakarta Pusat mempunyai kegiatan Pendidikan dan pelatihan perpustakaan, pengkajian minat baca, dan pengembangan pustakawan. Perpusnas RI dipimpin oleh Bapak Dadi S.

Berdasarkan SK Kepala Perpustakaan Nasional RI No.03 Tahun 2001, Perpustakaan Nasional RI yang selanjutnya disingkat Perpusnas mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi Perpusnas dalam melaksanakan tugasnya adalah : menyusun kebijakan nasional di bidang perpustakaan, mengkoordinasi kegiatan fungsional perpustakaan, menyelenggarakan jasa perpustakaan dan informasi kepada masyarakat, melaksanakan kerjasama perpustakaan dan otomasi, dan preservasi bahan pustaka, melaksanakan layanan administrasi umum di bidang perencanaan, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

Kegiatan Perpusnas RI antara lain :

  • Jasa Perpustakaan dan Informasi

Perpustakaan menyelenggarakan jasa perpustakaan dan informasi khususnya dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Koleksi terbitan sebelum Perang Dunia II meliputi : Buku dari abad ke 16 (lantai Vc), majalah terbitan dalam dan luar negeri dari abad ke 18 (lantai VIIb), surat kabar terbitan dari tahun 1810 (lantai IXc), bahan rujukan dari abad ke 17 (lantai Vc), koleksi deposit nasional pada jaman pemerintahan Belanda (lantai Vc), disertasi, terbitan PBB, Naskah Kuno, peta kuno, lukisan kuno, mikrofilm dan mikrofis, koleksi braille dan audio visual.

Koleksi terbitan terbaru meliputi : buku, bahan rujukan, tesis, dan disertasi, surat kabar, majalah dalam dan luar negeri, kliping, CD Room, media pandang dengar. Sampai saat ini koleksi Perpusnas RI berjumlah ± 1.200.000 exemplar. Koleksi Perpusnas khusus dipersiapkan untuk menunjang kegiatan penelitian, pendidikan, dan pengembangan wawasan budaya bangsa, dengan persyaratan keanggotaan minimal siswa kelas III SMU. Jam buka layanan Senin-Jum’at jam 09.00-16.00 WIB, Sabtu jam 09.00-13.00 WIB.

  • Jasa Penelusuran Informasi Ilmiah

Melayani permintaan penelusuran literatur baru maupun lama dengan menggunakan sumber-sumber koleksi nasional, daerah, dan asing. Melalui petugas informasi dan bagian katalog akan memandu dan membantu pengunjung yang mengalami kesulitan dalam mencari informasi. Pertanyaan dapat juga disampaikan melalui telepon, surat ataupun e-mail.

  • Kerjasama Perpustakaan dan Jaringan Informasi

Kerjasama Perpusnas dalam jaringan informasi dengan berbagai lembaga baik pemerintah
maupun swasta dilakukan di tingkat nasional, regional dan internasional. Kerjasama luar negeri yang saat ini telah terjalin baik adalah Library of Congress, British Library, Koninklijke Bibliotheek, Rijksmuseum, Diet Library dan National Library of Australia.
Khusus untuk jaringan informasi Bidang Ilmu-ilmu sosial dan humaniora disingkat JIBS, perpusnas merupakan fasilitator dalam kegiatan tersebut.

  • Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka

Perpusnas berupaya untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat yang memerlukan informasi. Melalui pengembangan koleksi bahan pustaka baik secara membeli, hadiah, hibah, maupun tukar menukar, kemudian diolah agar dapat dilayankan secara efektif kepada pembaca.

  • Preservasi Bahan Pustaka

Agar masyarakat mendapatkan informasi yang diperlukannya, Perpusnas menyediakan koleksinya dalam bentuk fisik asli maupun alih medianya. Seluruh koleksi yang dimilikinya dipelihara, dirawat, dilestarikan sebagaimana mestinya untuk memenuhi kepentingan masyarakat. Beberapa bentuk alih media informasi yang dapat dimanfaatkan adalah bentuk mikro, reproduksi dan digital. Bentuk baru ini merupakan bentuk alih media dari koleksi-koleksi langka yang kondisi fisiknya sangat rapuh dan tidak dapat dimanfaatkan lagi dalam bentuk aslinya.

  • Deposit Bahan Pustaka

Sebagai perpustakaan peneliti, Perpusnas berperan sebagai Deposit Nasional yang melaksanakan penghimpunan, penyimpanan, dan pelestarian semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di Indonesia.

  • KDT/ISBN

Setiap penerbit yang akan menerbitkan bukunya dapat menghubungi Perpusnas untuk mendapatkan Katalog Dalam Terbitan (KDT) dan Internasional Standard Book Number (ISBN). Pencantuman ISBN sangat bermanfaat dalam dunia perdagangan buku, karena semua judul buku memiliki ISBN dicatat pada Pusat Data ISBN di Jerman. Hal ini secara todak langsung mempromosikan buku yang diterbitkan sampai ke seluruh dunia.

  • Pendidikan dan Pelatihan

Salah satu tugas pokok Perpusnas adalah melaksanakan fungsi pengembangan tenaga perpustakaan. Guna mewujudkan tugas dan fungsi tersebut, Perpusnas melaksanakan berbagai jenis pendidikan dan pelatihan bidang perpustakaan antara lain Diklat Pengelola Perpustakaan, Diklat Otomasi Perpustakaan dan Diklat Penyusunan Literatur Sekunder.

  • Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca

Berkaitan dengan tugas pembinaan dan pengembangan perpustakaan Perpusnas melaksanakan pengkajian, pembaakuan, akreditasi, pengembangan semua jenis perpustakaan, melakukan koordinasi dan pemasyarakatan minat baca dengan instansi terkait. Termasuk juga kewenangan Perpusnas dalam pemberian Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) pada semua jenis perpustakaan di Indonesia.

  • Pengembangan Pustakawan

Peranan Perpusnas dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang perpustakaan adalah dengan melaksanakan pengembangan tenaga fungsional pustakawan melalui pengembangan jabatan fungsional pustakawan. Selain itu perpusnas malakukan juga akreditasi pustakawan, koordinasi dan pengkajian pengembangan pustakawan, pemasyarakatan jabatan fungsional pustakawan dan evaluasi pustakawan serta pemberian angka kreditnya.

  • Kesekretariatan

Agar seluruh tugas, fungsi dan kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal maka di koordinasikan dengan Sekretariat Utama. Perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, sinkronisasi, integrasi dan peningkatan sumber daya manusia di lingkungan Perpusnas sangat menentukan keberhasilan Perpusnas mempersiapkan, mengelola dan melayani informasi kepada masyarakat.

Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Salemba, Jakarta

3. Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Salemba, Jakarta

Perpustakaan ini terletak di Jalan Salemba Raya No. 4 Jakarta Pusat dan dikepalai oleh bapak Prof. DR dr. Ichram Syah, Sp.OG, tetapi kemarin penulis tidak dapat bertemu dengan beliau karena sedang ada tugas ke luar kota. Penulis diterima oleh Ibu Retno Prabandari, MA, dia adalah seorang petugas perpustakaan. Perpustakaan ini buka 24 Jam. Salah satu perpustakaan yang luar biasa karena bisa buka selama 24 jam dengan pembagian kerja berupa shiff pagi dan malam. Dari pengunjung yang ada rata-rata sekitar 500 orang per hari dan bagi pengunjung yang masuk dan bukan anggota perpustakaan dikenakan biaya sebesar Rp.10.000,- untuk sekali masuk.

Sistem klasifikasi yang digunakan oleh Perpustakaan FK UI adalah DDC (Dewey Decimal Clasification). Pengolahan menggunakan program ISIS, SIPISIS dan untuk penelusuran katalog menggunakan program OPAC. Perpustakaan ini juga terdapat layanan internet sehingga pengunjung dapat browsing dan mencari informasi lewat dunia maya. Koleksi yang ada didominasi bidang kesehatan dan kedokteran.

Perpustakaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Depok

2. Perpustakaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Depok

Perpustakaan ini dipimpin oleh Dra. Winda F. Murni Habimono Koesoebjono. Perpustakaan FKM UI berada dibawah Fakultas Kesehatan Masyarakat. Gedung perpustakaan didesain ala cafe dengan beralaskan karpet berwarna biru, sehingga penulis sempat tercengang sebentar, karena baru pertama kali melihat desain yang unik.

Ada empat lantai terdiri dari; lantai pertama terdapat a) layanan internet sebanyak 5 unit dan sengaja untuk layanan ini tidak disertai tempat duduk supaya satu komputer bisa digunakan oleh beberapa mahasiswa dan mereka bisa bergantian dengan yang lain, b) tempat penitipan tas dan ruang pengawasan, c) sofa tempat duduk-duduk dan menerima tamu, d) ruang pengolahan bahan pustaka e) ruang kepala perpustakaan. Lantai kedua berupa koleksi buku dan disertai meja baca dan terdapat dua petugas perpustakaan. Lantai tiga berupa koleksi majalah, dan lantai empat berupa koleksi skripsi, laporan penelitian dan ada 3 orang petugas perpustakaan yang mengawasinya.

Koleksi perpustakaan terfokus pada bidang kesehatan mengingat itu adalah perpustakaan fakultas kesehatan masyarakat. Ruangan perpustakaan juga dilengkapi mesin pendingin udara (AC) dari lantai satu sampai empat, hanya untuk koleksi skripsi kemarin AC nya sedang diperbaiki sehingga hanya menggunakan kipas angin/fan. Pengadaan koleksinya berupa pembelian, tukar menukar dan hadiah. Sistem klasifikasi yang digunakan adalah DDC (Dewey Decimal Clasification). Pengolahan menggunakan program SIPISIS dan untuk penelusuran katalog menggunakan program OPAC.

Jaringan Informasi IPTEK dan Promosi Penelitian (JIIPP) Jakarta

LAPORAN STUDI BANDING

oleh : JOKO SUGIARTO, staf Perpustakaan B2P2VRP Salatiga

PADA TANGGAL 18-21 APRIL 2006 KE PERPUSTAKAAN :

1. Bagian Jaringan Informasi IPTEK dan Promosi Penelitian (JIIPP) Jakarta;

2. Perpustakaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Depok;

3. Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Salemba, Jakarta;

4. Perpustakaan Nasional RI Jakarta;

5. Perpustakaan Puslitbang Gizi Bogor.

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena penulis telah diberikan kesempatan untuk mengikuti studi banding ke lima perpustakaan tanpa ada halangan suatu apapun. Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Kepala B2P2VRP Salatiga, Ibu Dra. Nani Sukasediati, MS, karena telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengikuti studi banding ke perpustakaan bidang kesehatan;

2. Ibu Dr. Dra. Gemala R. Hatta, MRA, M.Kes, selaku Kepala Bagian JIIPP yang telah memberikan ijin untuk studi banding di Bagian JIIPP;

3. Ibu Agustina, B.Ac, yang telah banyak membantu penulis dan mengantarkannya ke Perpustakaan FKM UI, FK UI, Perpusnas RI Jakarta.

4. Bapak Budi Santoso, Mas Indra yang membantu penulis dalam digilib

5. Bapak Yadi, selaku pengemudi yang telah banyak membantu dan setia mengantarkannya

6. Semua pihak dan staff karyawan Bagian JIIPP yang ikut membantu penulis.

Semoga jasa-jasa baik beliau diberi imbalan oleh Allah SWT, Amin..

LAPORAN STUDI BANDING

Laporan studi banding pada tanggal 18-21 April 2004 meliputi :

1. Bagian Jaringan Informasi IPTEK dan Promosi Penelitian (JIIPP) Jakarta

Kegiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan JIIPP antara lain :

a. Pengadaan bahan pustaka

- Pembelian

Dalam mengadakan bahan pustaka baik buku atau majalah Bagian JIIPP membagikan formulir kepada para peneliti dan nanti para peneliti mengisi form pengadaan buku dengan disertai katalog buku, lalu form itu dikumpulkan dan disortir, dan nanti perpustakaan membuat daftar buku yang akan dibeli.

- Terbitan sendiri

Terbitan sendiri yang diterbitkan oleh JIIPP antara lain: Buletin Penelitian Kesehatan, Media Penelitian Kesehatan, Index Medicus Indonesia, Abstrak Penelitian Kesehatan, Head Services Research, Warta, Maskes (Masalah Kesehatan berbentuk seperti cliping), ISIS-Online, digilib

b. Pengolahan

Sistem pengolahan buku teks dan majalah menggunakan pedoman Klasifikasi National Library of Medicines (NLM) dan Medical Subject Heading. Untuk katalog menggunakan Online Public Access Catalogue (OPAC) juga program ISIS Online.

c. Pelayanan

Sistem pelayanan menggunakan sistem layanan terbuka dimana setiap pengunjung bebas mencari koleksi sendiri ke rak buku/majalah dan petugas hanya mengawasi. Jumlah petugas yang ada 10 orang termasuk kepala. Jam buka layanan Senin - Jum’at dimulai pukul 09.00-15.00 WIB. Pengunjung yang datang mencari koleksi buku/majalah/lap.penelitian melalui media penelusuran OPAC. Penelusuran bisa menggunakan kata kunci baik melalui judul, pengarang maupun subjeknya. Setelah daftar buku yang dikehendaki ada, maka pengunjung mencatat nomor kodenya, lalu bisa langsung mencari di rak buku/majalah. Di Bagian JIIPP juga disertai layanan internet yang dapat digunakan oleh para peneliti untuk menelusur informasi baik dalam maupun luar negeri dan perpustakaan-perpustakaan lain yang menjalin kerjasama.

Macam-macam pelayanan yang ada :

- Pelayanan penelusuran bibliografi, misalnya mencari artikel TBC Th. 2005

- Pelayanan EDDS (Electronic Document Delivery Service) misalnya mencari artikel full teks, atau mencari abstraknya baik yang berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan syarat pencari informasi harus mempunyai data mengenai judul atau pengarangnya. Biaya untuk pelayanan EDDS 8$/dokumen. Dokumen dapat dikirim melalui pos atau e-mail.

- Pelayanan ITOC (Information services Base Table of Contents) teknisnya persis EDDS.

- Pelayanan penelusuran artikel bahasa Indonesia, penelusuran ini dapat melalui OPAC

- Pelayanan bahan pustaka, pelayanan ini melayani peminjaman buku, maksimal peminjaman 2 buku, lama peminjaman 2 minggu dan dapat diperpanjang selama 2 minggu dan bila terjadi keterlambatan dikenakan denda Rp.500,-/hari/buku. Untuk menjadi anggota perpustakaan dikenakan biaya Rp.10.000,-/th, hal ini berlaku untuk mahasiswa/instansi lain diluar kantor. Khusus untuk litbangkes gratis.

- Pelayanan ruang baca study curel, layanan ini berupa meja baca yang disekat-sekat sehingga akan membuat nyaman bagi si pembaca dan akan lebih berkonsentrasi. Ruangan yang nyaman sangat mendukung belajar karena disertai mesin pendingin (AC), sehingga pengunjung bisa berlama-lama atau merasa betah tinggal di perpustakaan. Selain itu ruangan yang dingin dan bebas dari debu akan membantu memperpanjang umur koleksi karena terbebas dari debu dan cahaya matahari langsung.

- Pelayanan foto copy, pelayanan ini ada di perpustakaan dan pengunjung dapat memfotocopy buku/majalah yang dapat difotocopy, karena ada beberapa koleksi yang tidak boleh difotocopy seperti skripsi. Biaya fotocopy Rp.250,-/lembar.

Bagian Jaringan Informasi Iptek dan Promosi Penelitian (JIIPP) dipimpin oleh Ibu Dr. Dra. Gemala R. Hatta, MRA, M.Kes, Bagian ini menjadi focal point informasi dan melaksanakan kerjasama dalam bentuk jaringan yang telah dijalankan bersama-sama dengan perpustakaan-perpustakaan bidang kesehatan dan kedokteran yang ada di Jakarta dan di luar Jakarta serta Poltekkes di lingkungan Departemen Kesehatan.

Selain sebagai rujukan bagi perpustakaan-perpustakaan yang ada di unit-unit di lingkungan Badan Litbangkes. Bagian JIIPP juga menjadi salah satu rujukan bagi pencari informasi bidang kesehatan dan kedokteran di luar Badan Litbangkes. Informasi yang ada dapat ditelusur melalui Online Public Access Catalogue (OPAC), CD Room Medline, berbagai literatur sekunder seperti indeks, abstrak penelitian, dan katalog induk (Majalah, Laporan Penelitian, Prosiding).

Selain itu penelusuran juga dapat dilakukan secara elektronik melalui internet dengan alamat http://isisonline.litbang.depkes.go.id dan http://digilib.litbang.depkes.go.id. Permintaan artikel juga dapat diteruskan ke luar negeri melalui Electronic Document Delivery Service (EDDS-SEAMIC)-Jepang dan Information services Base Table of Contents (ITOC-HELLIS)-WHO. Untuk informasi dan referens perpustakaan dapat dihubungi melalui telepon (021) 4261088 pes. 122 atau email : nihrd-lib@litbang.depkes.go.id.

PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCA SARJANA UGM YOGYAKARTA

LAPORAN STUDI BANDING

KE PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA

PADA TANGGAL 28 NOPEMBER 2006

Oleh : Joko Sugiarto

Staf Perpustakaan B2P2VRP Salatiga

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena penulis telah diberikan kesempatan untuk mengikuti studi banding ke Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tanggal 28 Nopember 2006 tanpa ada halangan suatu apapun. Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Kepala B2P2VRP Salatiga, Ibu Dra. Nani Sukasediati, MS, karena telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengikuti studi banding ke Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta;

2. Ibu Dra. Widiarti M.Kes, selaku Kabid Program Kerjasama dan Jaringan Informasi B2P2VRP yang telah mendukung dan memberikan ijin untuk studi banding;

3. Ibu Dra. Retno Ambar Yuniarti, M.Kes, yang memberikan suport untuk studi banding;

4. Ibu Dra. Tristiana Candra Dewi, SIP.,M.Si., selaku Kepala Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana (SPS) UGM yang telah memberikan ijin penulis untuk studi banding di Perpustakaan SPS UGM;

5. Ibu Dra. Suskamdani, M.Kes dan Mas Priyono yang turut mengantarkan penulis;

6. Semua pihak dan staff karyawan Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang ikut membantu penulis.

Semoga jasa-jasa baik beliau diberi imbalan oleh Allah SWT, Amin..

LAPORAN STUDI BANDING

Laporan studi banding pada tanggal 28 Nopember 2006 di Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta

1. Tujuan dan Peranan Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana UGM (SPS UGM)

- Menunjang proses belajar mengajar untuk mahasiswa S2 dan S3

- Mewujudkan peranannya sebagai penunjang program Tri Dharma Perguruan Tinggi bertekad untuk memberikan layanan informasi yang berkualitas bagi segenap civitas akademika Universitas Gajah Mada.

2. Keanggotaan

Setiap civitas akademika UGM dapat menjadi anggota Perpustakaan SPS UGM, dengan syarat :

- Menunjukkan kartu identitas diri yang masih berlaku;

- Menyerahkan 1 lembar pas foto ukuran 2x3

Masyarakat dari luar UGM dapat dilayani sebagai anggota perpustakaan, dengan syarat :

- Menyerahkan fotocopy identitas diri yang masih berlaku;

- Menyerahkan 1 lembar pas foto ukuran 2x3

- Membayar kontribusi Rp.75.000,- (berlaku selama 6 bulan)

Kegiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta antara lain :

a. Pengadaan bahan pustaka

- Pembelian

Dalam mengadakan bahan pustaka baik buku-buku, atau Journal Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta membagikan formulir kepada para dosen dan nanti para dosen mengisi form pengadaan buku dengan disertai katalog buku, lalu form itu dikumpulkan dan disortir, dan nanti perpustakaan membuat daftar buku yang akan dibeli. Khusus untuk langganan digilib perpustakaan yang menentukan disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.

- Terbitan sendiri

Sebagai upaya agar semakin dekat dengan pemakai informasi, Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada telah berupaya untuk terus menerbitkan media Warta Pustaka Sekolah Pasca Sarjana sebagai jembatan antara pencari dengan penyedia informasi yang memuat informasi tentang perkembangan koleksi buku-buku baru, tesis, dan disertasi serta kegiatan yang telah berlangsung di SPS-UGM.

b. Pengolahan

Sistem pengolahan buku teks dan majalah menggunakan pedoman Universal Decimal Clasification (UDC) karena dengan menggunakan UDC Klasifikasi akan menjadi lebih rinci dan detail sesuai subjek yang diinginkan.

c. Ruang dan Layanan Perpustakaan

Ruangan Perpustakaan dibuat senyaman mungkin dengan disertai mesin pendingin udara (AC) , kaca kedap suara sehingga pengunjung merasa betah tinggal di perpustakaan. Penataan/lay out perlu diperhatikan agar pengunjung tidak bosan dengan suasana perpustakaan, lay out diubah 2 x dalam 1 tahun, dua hal tersebut diatas merupakan layanan kenyamanan. Sistem pelayanan menggunakan sistem layanan terbuka (open accsess), sehingga memungkinkan pemakai dapat menggunakan semua koleksi yang tersedia secara maksimal. Untuk memudahkan pengguna perpustakaan yang mencari informasi yang dibutuhkan, Perpustakaan SPS UGM menyediakan layanan online dengan alamat situs : http://puspasca.ugm.ac.id yang dapat diakses secara umum dengan menyediakan katalog online yang pada saat ini sedang dikembangkan. Kebanyakan pengunjung mengakses layanan digilib atau journal online ProQuest dengan alamat situs www.proquest.com/pqdauto ada 22 komputer yang tersedia dan pelayanan ini tidak dipungut biaya. Jumlah petugas yang ada 12 orang termasuk kepala.

Jam buka layanan

Senin-Kamis 07.30-15.30 WIB Istirahat 12.00-13.00 WIB

Jum’at 07.30-15.30 WIB Istirahat 11.00-13.00 WIB

Sabtu 08.00-11.30 WIB

Macam-macam pelayanan yang ada :

Ø Layanan Sirkulasi

Salah satu layanan pokok yang diberikan adalah peminjaman bahan pustaka. Peminjaman ini diberikan bagi civitas akademika UGM yang menjadi anggota SPS UGM.

Ø Layanan Penelusuran informasi

Layanan ini diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan informasi, baik dengan cara lewat telepon, surat, faksimili, e-mail, maupun datang sendiri ke Perpustakaan SPS UGM. Jenis layanan penelusuran informasi antara lain :

- Penelusuran artikel

Diberikan bagi pengguna yang membutuhkan artikel full text untuk topik tertentu. Penelusuran dilakukan pada berbagai sumber yang ada di Perpustakaan SPS UGM, atau melalui internet.

- Penelusuran Bibliografis

Layanan yang disediakan adalah penelusuran judul artikel, buku maupun penelitian topik tertentu dari berbagai sumber yang ada di Perpustakaan SPS UGM, atau melalui internet.

Ø Layanan CD-ROOM

- Layanan informasi CD-ROOM yang disediakan CD-ROOM jurnal dengan subjek :

· Applied Science & Technology

· Proquest Science Journal

· ProQuest Medical Library

· Social Science

· Electronic Agricultural Library

· ProQuest Agriculture Journals

· ProQuest Academic Research Library

· ProQuest Biology Journals

· ProQuest Computing Journals

· ProQuest Legal Journal

· ProQuest Learning Literature

· ProQuest Psychology Journals

· Humanities

· Environtment

· Drug Info Full Text With IPA

- Kliping berita dari berbagai surat kabar nasional, dengan subjek yang lengkap

- Disertasi dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di dunia.

Ø Layanan Referensi

Layanan ini diberikan kepada pengguna yang membutuhkan informasi yang bersumber pada koleksi referensi, antara lain kamus, almanak, ensiklopedia, maupun berbagai data statistik.

Ø Layanan Jurnal

Perpustakaan SPS UGM menyediakan ribuan judul jurnal internasional dan nasional dari berbagai bidang ilmu dalam format digital maupun hardcopy. Pengguna dapat mendapatkan print out atau membaca di tempat.

Ø Layanan Tesis dan Disertasi Mahasiswa UGM

Koleksi tesis dan disertasi mahasiswa UGM, serta disertasi pilihan dari universitas terkemuka di dunia dari berbagai disiplin ilmu, tersedia dalam format digital yang dapat diakses melalui komputer yang telah disediakan di perpustakaan. Juga disediakan koleksi hard copy untuk koleksi tesis atau disertasi terbaru.

Ø Layanan Fotocopy

Perpustakaan menyediakan sarana fotokopi bagi pengguna yang ingin memfotokopi bagian-bagian tertentu koleksi yang ada.

Ø Layanan Internet

Perpustakaan menyediakan layanan internet dengan kecepatan 128 KBPS. Jurnal online dari ProQuest dapat diakses dengan sarana ini. Layanan online juga disiapkan untuk informasi abstrak tesis dan disertasi dari alumni Program Pasca Sarjana UGM.

Kesimpulan

Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta disimpulkan sebagai berikut :

1. Ruangan Perpustakaan dibuat senyaman mungkin dengan disertai mesin pendingin udara (AC) kaca kedap suara sehingga pengunjung merasa betah tinggal di perpustakaan.

2. Penataan/lay out perlu diperhatikan agar pengunjung tidak bosan dengan suasana perpustakaan, lay out diubah 2x dalam 1 tahun.

3. Perpustakaan SPS UGM sudah mengarah ke digilib, serta menyediakan layanan internet bahkan mempunyai webside sendiri, dan dapat diakses secara online dengan program yang sedang dikembangkan.

4. Perpustakaan diberikan fasilitas sendiri yaitu berupa layanan fotocopy.

5. Tenaga untuk perpustakaan sebanyak 12 orang dan ada maintenance khusus untuk menangani kerusakan/ ganguan digilib yang bermasalah.

6. Ada anggaran khusus untuk berlangganan ProQuest, tesis dan disertasi yang dibeli dari luar negeri, ada juga majalah, buku atau jurnal ilmiah baik tercetak maupun elektronik.

13 Februari 2008

PENGEMASAN INFORMASI

PENGEMASAN INFORMASI :

Sebuah Usaha Mendekatkan Sumber Informasi pada Pengguna Perpustakaan

PENGERTIAN

Secara umum sebetulnya konsep pengemasan informasi masih belum jelas, namun dari berbagai diskusi yang pernah dilakukan berikut beberapa pengertian pengemasan informasi.

a. Menurut Alan Bunch, 1984 (dalam Stilwell, 2004) menggambarkan pengemasan informasi sebagai sebuah pendekatan untuk membantu diri sendiri, menekankan pada permasalahan bahwa layanan informasi adalah memilih informasi yang sesuai, dan memproses ulang informasi tersebut dalam sebuah bentuk yang benar-benar dapat dipahami, mengemas informasi, dan merancang semua bahan ini dalam sebuah media yang tepat bagi pengguna, sehingga mengkombinasikan dua konsep yang melekat dalam istilah pengemasan (yakni memproses ulang dan mengemas).

b. Menurut Webster’s New World College Dictionary, 1995 menyatakan bahwa “repackaging is to package again in or as in a better or more attractive package.” Jadi dapat dikatakan bahwa pengemasan merupakan sebuah usaha mengemas kembali ke dalam bentuk yang lebih baik dan menarik.

LATAR BELAKANG MASALAH

Melihat pengertian di atas sebetulnya dapat kita lihat bahwa pengemasan informasi adalah sebuah proses untuk mengolah kembali informasi yang ada sehingga mampu ditampilkan ke dalam kemasan yang lebih baik dan siap pakai bagi pengguna dan pencari informasi. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, mengapa pengemasan informasi ini penting bagi sebuah layanan perpustakaan terutama bagi pengguna agar lebih “dekat” dengan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan? Ada beberapa permasalahan yang dapat dijadikan dasar mengapa pengemasan informasi ini penting:

1. Banjir Informasi. Banyaknya informasi yang ada dari berbagai sumber informasi baik tercetak, non cetak, maupun digital membuat “kebingungan” tersendiri bagi pengguna untuk mendapatkan informasi “terbaik” dan sesuai dengan kebutuhannya. Banyaknya informasi seringkali menjadikan pengguna dihadapkan pada informasi yang tidak sesuai, kandungan informasinya kurang tepat, tidak relevan sampai informasi “aspal”, asli tapi palsu yang tidak dapat dipercaya. Untuk itu perlu sebuah tindakan dari perpustakaan untuk mengantisipasi apa yang biasa disebut sebagai “banjir informasi”. Pengemasan informasi yang menghasilkan produk terseleksi adalah salah satu jawabannya.

2. Kebutuhan Pemakai Informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang begitu cepat, maka kebutuhan pemakai informasi juga semakin meningkat, yakni kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan mudah. Perpustakaan sebagai institusi yang bertanggungjawab kepada transfer informasi ini juga harus dapat melihat fenomena pergeseran orientasi kebutuhan pengguna akan informasi ini, untuk itu perlu dilakukan inovasi berbasis kebutuhan pemakai informasi ini. Pengemasan informasi adalah salah satu bentuk yang dapat dipakai oleh perpustakaan sebagai bentuk inovasi menjawab kebutuhan pemakai informasi ini.

3. Kebutuhan Peningkatan Layanan Perpustakaan. Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi sudah semestinya dapat meningkatkan pelayanan dari waktu ke waktu, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan tuntutan penggunanya. Perpustakaan yang tidak “mau” meningkatkan dan menyesuaikan layanannya dengan perkembangan global di dunia tentunya akan ditinggalkan oleh penggunanya. Peningkatan layanan perpustakaan ini harus didukung berbagai aspek termasuk kemasan dari informasi yang ingin ditampilkan dan disajikan kepada penggunanya. Untuk itu pengemasan informasi menjadi penting agar pengguna dapat merasakan sebuah peningkatan yang signifikan dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini.

4. Orientasi Ekonomis. Informasi yang tak terbentung dan terus bertambah akan menyebabkan perpustakaan menjadi “gudang” informasi yang apabila tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan pengeluaran biaya yang tidak sedikit. Penggunapun akan semakin sulit menemukan informasi yang tepat dan uptodate. Untuk itu perlu diambil langkah penghematan (biaya, ruang dan tenaga) diantaranya dapat dilakukan melalui pengemasan informasi. Secara ekonomis, hasil kemas informasi merupakan produk yang sangat mungkin untuk dijual kepada khalayak umum dengan segmentasi tertentu, sehingga membuka peluang usaha bagi perpustakaan. Selain itu pengguna akan menghemat banyak waktu, tenaga dan biaya untuk sekedar mendapatkan informasi yang sesuai, mudah, cepat dan tepat.

Keempat permasalahan di atas terkait satu dengan lainnya sehingga tidak dapat dipisahkan. Satu dengan lainnya akan membawa kepada sebuah sinergitas dalam menentukan arah dan langkah dalam penyajian informasi yang lebih baik demi kepentingan bersama. Hal ini juga akan berpengaruh pada bentuk penyajian informasi seperti apa yang layak dilayankan saat ini di perpustakaan. Kemasan informasi sendiri harus dapat memberikan nilai lebih bagi informasi itu sendiri. Informasi dikatakan mempunyai nilai (menurut Djatin) apabila diukur dari:

· Mampu menurunkan biaya penelitian, pengembangan dan pelaksanaan

· Menghemat waktu, sehingga implementasi dan inovasi bisa lebih cepat

· Membuat kebijakan lebih efektif

· Mendukung ke arah pencapaian tujuan/sasaran strategis organisasi

· Mengatasi Ke-ketidaktahuan

· Memuaskan manajemen dan pemakai

BENTUK PENGEMASAN INFORMASI

Berdasarkan analisa ketiga hal dalam permasalahan di atas maka selanjutnya perpustakaan dapat menentukan sejauh mana bentuk kemasan informasi tersebut harus diwujudkan. Berikut adalah beberapa contoh bentuk kemasan informasi yang ada sampai saat ini dan relevan digunakan bagi pengguna perpustakaan.

· Publikasi Cetak.

Pengemasan informasi biasanya dapat juga diwujudkan dalam bentuk publikasi cetak seperti Brosur, Newsletter, Prosiding, Indeks Majalah, Indeks Artikel, Kumpulan Artikel Terpilih, Bibliografi, dan bentuk publikasi terseleksi lainnya. Kemasan dalam bentuk publikasi cetak ini akan sangat membantu pengguna dalam menemukan informasi tercetak yang terpilih sesuai dengan bidang kajian dan kebutuhannya. Sehingga pengguna tidak perlu “membuang” waktu untuk menelusur satu demi satu kebutuhan informasinya dalam “belantara” informasi di perpustakaan.

· Media Audio-Visual.

Informasi juga dapat dikemas dalam bentuk Audio-Visual seperti dalam bentuk Audio-Video Cassette, CD- Interaktif, VCD, DVD, dan bentuk lainnya. Kemasan informasi ini merupakan kemasan yang menarik karena akan mengajak pengguna menggunakan informasi dalam bentuk gambar dan suara.

· Pangkalan Data Lokal.

Kemasan informasi juga dapat diwujudkan dalam pangkalan data (database) lokal. Sekitar 2 tahun yang lalu, konsep pangkalan data lokal ini banyak digunakan di Indonesia, terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi ilmiah bagi para pengguna melalui semacam server lokal, baik yang berupa file maupun CD-ROM. Contohnya adalah CD Database ERIC, CD Database Medline, CD-Database Agricola, dan sebagainya.

· Pangkalan Data Online.

Saat ini di Indonesia pangkalan data Online sedang mengalami perkembangan yang cukup baik, baik dengan “membeli” kemasan yang sudah jadi, mengambil dari sumber-sumber gratis maupun membangun sendiri. Kemasan informasi dalam bentuk ini telah memberikan kesempatan akses informasi secara lebih luas tidak terbatas dalam perpustakaan. Hal ini berkat kemajuan teknologi internet yang mau tidak mau harus diikuti oleh perpustakaan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pada penggunanya. Contoh beberapa kemasan informasi siap pakai dalam bentuk pangkalan data online yang diproduksi antara lain EBSCOHost, ProQuest, ScienceDirect, IEEE Database, JSTOR dan lain sebagainya.

TAHAPAN PENGEMASAN INFORMASI

Keputusan sebuah perpustakaan untuk melakukan dan menggunakan kemasan informasi harus diikuti dengan mempersiapkan langkah-langkah yang tepat agar tidak terjadi kesia-siaan. Beberapa langkah yang secara umum dilakukan oleh perpustakaan dalam rangka pengemasan informasi adalah:

1. Orientasi kebutuhan dan tuntutan pemakai/pengguna informasi di perpustakaan

2. Seleksi dan Penetapan Topik informasi yang akan dikemas. Penetapan dan seleksi ini biasanya akan melibatkan ide-ide dan masukan dari staf ahli, produsen produk kemasan informasi, konsumen produk & jasa informasi, karyawan, dan manajemen puncak.

3. Menentukan bentuk kemasan informasi

4. Penetapan strategi pencarian informasi yang akan dikemas

5. Penetapan lokasi informasi dan cara mengaksesnya

6. Pengolahan informasi, mengevaluasi, dan mensitir informasi

7. Mengemas informasi dalam bentuk yang telah ditetapkan

8. Mengevaluasi produk yang dikeluarkan dan proses pembuatannya

Pada kasus penentuan kemasan informasi dalam bentuk non cetak terutama pangkalan data sering kali tidak semua langkah di atas dilakukan. Hal ini dikarenakan produk dalam bentuk pangkalan data sering kali merupakan produk kemasan informasi yang siap pakai, karena prosedur seleksi informasi dan proses pengolahan hingga menjadi produk sudah dilakukan oleh produsen. Pada kasus ini posisi perpustakaan adalah sebagai user selector dan user evaluator saja.

DAMPAK EKONOMIS PENGEMASAN INFORMASI

Pengemasan informasi merupakan bagian dari sebuah usaha ekonomis dari perpustakaan atau penyedia informasi yang juga akan membawa dampak ekonomis bagi perpustakaan /penyedia informasi dan juga masyarakat/pengguna yang memanfaatkannya. Beberapa dampak ekonomis dari adanya pengemasan informasi diantaranya adalah:

1. Perpustakaan mampu menyediakan kemasan-kemasan informasi yang siap pakai yang dapat dijual kepada masyarakat/pengguna dengan segmentasi yang telah ditentukan, misal informasi bidang kedokteran yang terkemas akan sangat berguna bagi para praktisi dan pemerhati di bidang kedokteran.

2. Banjir informasi yang terus menerus apabila tidak ditangani oleh perpustakaan akan membawa dampak pada pembengkakan cost perawatan dan pengelolaan, sehingga apabila dibandingkan dengan biaya yang dihasilkan dari pemanfaatan informasi akan sangat tidak signifikan. Dengan pengemasan informasi maka perpustakaan dapat menekan biaya (cost) bagi perawatan dan pengelolaan, sekaligus dapat memanfaatkan hasilnya sebagai bentuk layanan “penjualan informasi” di perpustakaan kepada pengguna yang membutuhkan.

3. Bagi pengguna, adanya kemasan informasi ini akan memotong biaya dan juga waktu yang dibutuhkan oleh pengguna dalam mencari, memilih, dan memperoleh informasi yang dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan pengguna dengan mudah mendapatkan kemasan informasi yang siap pakai dan disediakan oleh perpustakaan secara mudah, cepat, tepat dan hemat waktu. Misalnya, untuk mendapatkan informasi tertentu di perpustakaan, pengguna cukup mengakses database perpustakaan melalui internet yang menyediakan berbagai koleksi digital hasil kemas informasi di berbagai bidang.

4. Pengemasan informasi ini merupakan peluang komoditas bagi perpustakaan yang berpotensi sebagai bidang usaha informasi di perpustakaan yang akan mampu menghasilkan pemasukan. Hal ini tentunya akan membantu melepaskan image perpustakaan sebagai “cost institution” menjadi “benefit institution”. Artinya perpustakaan tidak lagi dianggap sebagai lembaga yang hanya “menyedot” biaya dan punya ketergantungan terhadap biaya, menjadi perpustakaan yang mampu memberikan keuntungan dan membiayai kegiatannnya sendiri. Misalnya perpustakaan mengeluarkan produk kumpulan artikel dalam bidang X yang dikemas baik menggunakan media digital (CD, Disket, etc) maupun cetak yang dapat dipasarkan (dijual) kepada pengguna dengan segmentasi tertentu (sesuai dengan bidang X tersebut). Contoh: Perpustakaan Fakultas Kedokteran mengeluarkan produk “Kumpulan Artikel Bidang Kedokteran khusus masalah Flu Burung” yang dapat dijual kepada dokter maupun masyarakat umum yang “konsen” terhadap permasahan flu burung ini.

PENUTUP

Pengemasan informasi ini merupakan usaha dari sebuah perpustakaan atau pusat informasi untuk mendekatkan pengguna kepada sumber-sumber informasi yang relevan, akurat, mudah dan terakses secara cepat. Namun informasi yang terkemas ini tidak akan dapat dimanfaatkan secara maksimal apabila tidak didukung oleh peran tenaga perpustakaan atau pustakawan dalam mensosialisasikan dan juga melakukan pendidikan pemakai perpustakaan. Intinya adalah proses pengemasan informasi tidak selesai begitu saja sampai pada produk terkemas dihasilkan. Akan tetapi juga pada pencapaian tujuan pengemasan informasi tersebut, yakni memberikan informasi yang lebih baik dan menarik bagi pengguna perpustakaan. Jadi perpustakaan akan selalu mempunyai tanggung jawab dan pekerjaan rumah yang besar bagi proses tranformasi informasi yang relevan dan sesuai tuntutan penggunanya dari waktu ke waktu.

Di sisi lain, pengemasan informasi akan membawa dampak ekonomis yang cukup signifikan baik bagi perpustakaan maupun pengguna. Bahkan saat ini dapat dikatakan bahwa produk hasil kemas informasi merupakan komoditas yang dapat dijadikan alternatif usaha bagi perpustakaan, sehingga informasi tidak berhenti sebagai hal yang akan “menguras” biaya perawatan dan pengelolaan, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan/pemasukan bagi perpustakaan. Penggunapun akan semakin mudah, hemat waktu dan hemat biaya dalam memperoleh informasi yang “instant” dan segera dibutuhkan oleh mereka. Jadi tunggu apa lagi? Kini saatnya anda hadir dalam “bisnis informasi” di era globalisasi informasi.

Bibliografi

Djatin, Jusni., dan Hartinah, Sri. (-). Pengemasan dan Pemasaran Informasi: Pengalaman PDII-LIPI. Jakarta: PDII-LIPI : www.consal.org.sg/webupload/forums/attachments/2277.doc diakses tanggal 20 September 2006.

Limb, Peter. (2004). Digital Dilemmas and Solutions. Oxford: Chandos Publishing.

Neufeldt, Victoria., and Guralnik, David B. (ed). (1995). Webster’s New World College Dictionary. Ohio: Macmillan General Reference.

Stilwell, Christine. (2004). Repackaging information: a review. www.hs.unp.ac.za/infs/kiad/04stilw.doc. Diakses tanggal 20 September 2006.

Webb, Sylvia P., dan Winterton, Jules. (2003). Fee-Based Services in Library and Information Centres. Second edition. London: Europe Publications Limited.



Kumpulan Artikel Perpustakaan B2P2VRP Salatiga

Sumber : Arif Surachman Staf Perpustakaan FE-UGM Yogyakarta